Minggu, 19 April 2015

1.     Cedera Ringan
                 Cedera ringan adalah cedera yang diikuti kerusakan yang tidak berarti pada jaringan tubuh, di antaranya kekakuan dari otot, spraintingkat I, strain tingkat I dan kelelahan.Biasanya sebagai usaha untuk mempercepat pemulihan kelelahan ini dapat dilakukan menggunakan sport massage untuk merilekkan otot dan melancarkan peredaran darah, sehingga asam laktat yang menyebabkan kelelahan dengan cepat dapat hilang.
Cidera ringan menurut para ahli:
  • luka
      Hardianto Wibowo( 1995: 31) Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi.
Luka merupakan suatu cedera pada kulit bagian luar yang di akibatkan gesekan atau goresan suatu alat pada bagian kulit sehingga kulit tergores dan mengeluarkan darah.



  • lepuh
      Hardianto Wibowo (1995:21) lepuh adalah kantong cairan yang terbentuk di bawah kulit, yang biasanya disebabkan oleh gesekan, terbakar atau pembekuan.
Lepuh merupakan cedera yang terjadi pada bagian kulit luar yang di akibatkan gesekan yang membuat kulit menjadi panas secara berlebihan pada kulit.



  • konstusio/memar
      (Morgan, 1993: 63)memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya.
Memar merupakan suatu pembengkakan pada tubuh akibat benturan atau hantaman benda tumpul.



  • heamatom/lembam
      Hartono Satmoko(1993:191)Lebam adalah menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas.
Lebam merupakan suatu bentuk cedera pada bagian kulit bagian dalam, lebam tidak mengeluarkan darah tetapi darah membeku pada bagian yang lebam.



  • kram
      (Hardianto Wibowo, 1995:31)kram adalah otot yang terlalu lelah, kurangnya pemanasan serta peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju ke otot sehingga menimbulkan kejang.
Kram merupakan suatu akibat yang di timbulkan dari penggunaan otot secara berlebihan, atau karna terlalu memaksakan daya kerja otot.




2.     Cedera Sedang
           Cedera sedang adalah kerusakan jaringan lebih nyata berpengaruh pada performance atlit,keluhan biasa berupa nyeri,bengkak,gangguan fungsi(tanda-tanda implamasi),misalnya:
·lebar otot
·strain otot
·tendon-tendon
·robek ligament.


CEDERA SEDANG MENURUT PARA AHLI
1.SPRAIN
Giam & Teh (1993: 92) berpendapat bahwa sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum, hal ini terjadi karena stress berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi.
Sprain merupakan suatu kejadian yang terjadi pada bagian persendian tubuh yang di akibatkan oleh beban yang terlalu di paksakan dan selalu berulang ulang di kerjakan oleh bagian persendian.


2.STRAIN
Giam & Teh (1992: 93) “strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendon karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan.
Strain merupakan suatu kerusakan pada jaringan otot yang di akibatkan penggunaan otot yang terlalu memaksakan kinerja otot.



3.     Cedera Berat
  •  Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempatnya yang seharusnya. Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi di bahu, sendi panggul (paha), karena terpeleset dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga terasa nyeri (Kartono Mohammad, 2001: 31). Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi kembali.
Dislokasi merupakan persendian yang pernah mengalami cedera namun terulang kembali.



  • Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu keadaan yang mengalami keretakan, pecah atau patah, baik pada tulang maupun tulang rawan. Menurut Mirkin dan Hoffman (1984: 124-125) patah tulang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a)      Patah tulang komplek, dimana tulang terputus sama sakali.
b)      Patah tulang stress, dimana tulang retak, tetapi tidak terpisah.
Patah tulang merupakan suatu cedera di mana tulang tidak bersatu lagi atau tidak pada posisinya.




4.     Cedera Lainnya
  • ·       Kejang
 terjadi akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah terpacu  (fokus kejang) sehingga menggangu fungsi normal otak. Namun, kejang juga terjadi dari jaringan otak normal di bawah kondisi patologik tertentu, seperti perubahan keseimbangan asam- basa atau elektrolit. Kejang itu sendiri, apabila berlangsung singkat, jarang menimbulkan kerusakan, tetapi kejang dapat merupakan  menifestasi dari suatu penyakit mendasar yang membahayakan, misalnya gangguan metabolisme, infeksi intrakranium, gejala putus-obat,intoksikasi obat,atau ensefalopati hipertensi. 
Kejang merupakan suatu kontraksi tubuh akibat lepasnya muatan paroksimal yang menggangu fungsi otak.




  • ·          Syok
merupakan kondisi medis yang mengancam nyawa, yang terjadi ketika tubuh tidak mendapat cukup aliran darah sehingga tidak tercukupinya kebutuhan aerobik seluler atau tidak tercukupinya oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh sehinggga dapat menyebabkan hipoperfusi jaringan secara global dan meyebabkan asidosis metabolik.
Syok merupakan suatu kejadian pada tubuh di mana darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang.



  • ·         Pingsan
Menurut Giam & Teh (1992: 242) pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan singkat, di sebabkan oleh berkurangnya aliran darah, oksigen, dan glukosa. Hal merupakan akibat dari
a)      Aktivitas fisik yang berat sehingga mennyebabkan deposit oksigen sementara.
b)      Pengaliran darah atau tekanan darah yang menurun karena pendarahan hebat.
c)      Karena jatuh dan benturan
Pingsan merupakan suatu kejadian di mana tubuh hilang kesadaran dalam beberapa saat, yang di akibatkan oleh kurangnya oksigen dalam aliran darah.



  • ·          Koma
 merupakan sebuah keadaan di mana seseorang tidak sadarkan diri dalam waktu yang relatif lama. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada kepala. Selain itu, beberapa hal lain, seperti riwayat penyakit tertentu dan penggunaan obat atau alkohol turut meningkatkan risiko dari penyakit ini. 
Koma merupakan suatu kejadian di mana tubuh hilang kesadaran dalam waktu yang lama yang di akibatkan oleh adanya gangguan pada kepala dan penyakit tertentu.





  • ·         Dehidrasi
adalah keadaan dimana seseorang invididu yang menjalani puasa mengalami dehidrasi vaskuler, interstitial atau intra vaskuler (Lynda Jual Carpenito, 2000).
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003).
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992).
Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994)
Dehidrasi merupakan suatu kejadian yang di akibatkan kurangnya cairan tubuh atau ion tubuh selama melakukan aktifitas atau berolahraga dan kurangnya masukan cairan ke dalam tubuh.



  • ·          Hipotermia 
adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.[1] Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.[2] Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.
Hipotermia merupakan kejadian di mana seseorang kehilangan panas dalam tubuh atau suhu tubuh menurun akibat suhu dingin.



  • ·         Mati suri
dikenal juga dengan istilah near death experience (NDE), secara ilmiah pengertian tentang kematian itu sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kematian dapat dibagi menjadi 2 fase, yaitu: somatic death (Kematian Somatik) dan biological death (Kematian Biologik). Kematian somatik merupakan fase kematian dimana tidak didapati tanda tanda kehidupan seperti denyut jantung, gerakan pernafasan, suhu badan yang menurun dan tidak adanya aktifititas listrik otak pada rekaman EEG. Dalam waktu 2 jam, kematian somatik akan diikuti fase kematian biologik yang ditandai dengan kematian sel. Kurun waktu 2 jam diantaranya dikenal sebagai fase mati suri (NDE).
Mendefinisikan mati ternyata tak kalah sulit dibanding menggali kematian itu sendiri. Arti mati bukan hanya tidak terasanya hembusan napas atau berhentinya detak jantung. Dr. Kartini Suryadi, SpAn(K), dari Bagian Anestesi FKUI-RSCM menjelaskan hal itu sebagai mati klinis. Istilah yang digunakan sebelum Resusitasi Jantung Paru (RJP) ini masih memungkinkan seseorang “hidup”kembali setelah suatu resusitasi.
Masih ada Istilah-istilah lain seperti mati biologis, mati sosial, dan mati jantung.
Mati suri merupakan suatu kejadian di mana tubuh,sel,saraf, dan organ tubuh berhenti bekerja sementara.