1. Cedera
Ringan
Cedera
ringan adalah cedera yang diikuti kerusakan yang tidak berarti pada jaringan
tubuh, di antaranya kekakuan dari otot, spraintingkat I, strain tingkat
I dan kelelahan.Biasanya sebagai usaha untuk mempercepat pemulihan kelelahan
ini dapat dilakukan menggunakan sport massage untuk merilekkan otot
dan melancarkan peredaran darah, sehingga asam laktat yang menyebabkan
kelelahan dengan cepat dapat hilang.
Cidera
ringan menurut para ahli:
- luka
Hardianto
Wibowo( 1995: 31) Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada
struktur atau fungsi tubuh karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun
kimiawi.
Luka
merupakan suatu cedera pada kulit bagian luar yang di akibatkan
gesekan atau goresan suatu alat pada bagian kulit sehingga kulit tergores dan
mengeluarkan darah.
- lepuh
Hardianto
Wibowo (1995:21) lepuh adalah kantong cairan yang terbentuk di bawah
kulit, yang biasanya disebabkan oleh gesekan, terbakar atau pembekuan.
Lepuh merupakan cedera yang terjadi pada bagian kulit luar
yang di akibatkan gesekan yang membuat kulit menjadi panas secara berlebihan
pada kulit.
- konstusio/memar
(Morgan,
1993: 63)memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada
kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah,
sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya.
Memar merupakan suatu pembengkakan pada tubuh akibat benturan
atau hantaman benda tumpul.
- heamatom/lembam
Hartono
Satmoko(1993:191)Lebam adalah menimbulkan daerah kebiru-biruan atau
kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan
didaerah yang terbatas.
Lebam merupakan suatu bentuk cedera pada bagian kulit bagian
dalam, lebam tidak mengeluarkan darah tetapi darah membeku pada bagian yang
lebam.
- kram
(Hardianto
Wibowo, 1995:31)kram adalah otot yang terlalu lelah, kurangnya pemanasan serta
peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju ke otot sehingga
menimbulkan kejang.
Kram merupakan suatu akibat yang di timbulkan dari penggunaan
otot secara berlebihan, atau karna terlalu memaksakan daya kerja otot.
2. Cedera
Sedang
Cedera
sedang adalah kerusakan jaringan lebih nyata berpengaruh pada performance
atlit,keluhan biasa berupa nyeri,bengkak,gangguan fungsi(tanda-tanda
implamasi),misalnya:
·lebar
otot
·strain
otot
·tendon-tendon
·robek
ligament.
CEDERA
SEDANG MENURUT PARA AHLI
1.SPRAIN
Giam
& Teh (1993: 92) berpendapat bahwa sprain adalah cedera pada sendi, dengan
terjadinya robekan pada ligamentum, hal ini terjadi karena stress berlebihan
yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi.
Sprain merupakan suatu kejadian yang terjadi pada bagian
persendian tubuh yang di akibatkan oleh beban yang terlalu di paksakan dan
selalu berulang ulang di kerjakan oleh bagian persendian.
2.STRAIN
Giam
& Teh (1992: 93) “strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau
tendon karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan.
Strain merupakan suatu kerusakan pada jaringan otot yang di
akibatkan penggunaan otot yang terlalu memaksakan kinerja otot.
3. Cedera
Berat
- Dislokasi
Dislokasi
adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempatnya yang seharusnya. Dislokasi yang
sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi di bahu, sendi panggul (paha),
karena terpeleset dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga
terasa nyeri (Kartono Mohammad, 2001: 31). Sebuah sendi yang pernah mengalami
dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan
mudah mengalami dislokasi kembali.
Dislokasi
merupakan persendian yang pernah mengalami cedera namun terulang kembali.
- Patah Tulang
Patah
tulang adalah suatu keadaan yang mengalami keretakan, pecah atau patah, baik
pada tulang maupun tulang rawan. Menurut Mirkin dan Hoffman (1984: 124-125)
patah tulang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a)
Patah tulang komplek, dimana tulang terputus sama sakali.
b)
Patah tulang stress, dimana tulang retak, tetapi tidak terpisah.
Patah
tulang merupakan suatu cedera di mana tulang tidak bersatu lagi atau tidak pada
posisinya.
4. Cedera
Lainnya
- · Kejang
terjadi
akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang
sangat mudah terpacu (fokus kejang) sehingga menggangu fungsi normal
otak. Namun, kejang juga terjadi dari jaringan otak normal di bawah kondisi
patologik tertentu, seperti perubahan keseimbangan asam- basa atau elektrolit.
Kejang itu sendiri, apabila berlangsung singkat, jarang menimbulkan kerusakan,
tetapi kejang dapat merupakan menifestasi dari suatu penyakit mendasar
yang membahayakan, misalnya gangguan metabolisme, infeksi intrakranium, gejala
putus-obat,intoksikasi obat,atau ensefalopati hipertensi.
Kejang
merupakan suatu kontraksi tubuh akibat lepasnya muatan paroksimal yang
menggangu fungsi otak.
- · Syok
merupakan
kondisi medis yang mengancam nyawa, yang terjadi ketika tubuh tidak mendapat
cukup aliran darah sehingga tidak tercukupinya kebutuhan aerobik seluler atau tidak
tercukupinya oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh sehinggga dapat
menyebabkan hipoperfusi jaringan secara global dan meyebabkan asidosis
metabolik.
Syok
merupakan suatu kejadian pada tubuh di mana darah yang membawa oksigen ke
seluruh tubuh berkurang.
- · Pingsan
Menurut
Giam & Teh (1992: 242) pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran yang
bersifat sementara dan singkat, di sebabkan oleh berkurangnya aliran darah,
oksigen, dan glukosa. Hal merupakan akibat dari
a)
Aktivitas fisik yang berat sehingga mennyebabkan deposit oksigen sementara.
b)
Pengaliran darah atau tekanan darah yang menurun karena pendarahan hebat.
c)
Karena jatuh dan benturan
Pingsan
merupakan suatu kejadian di mana tubuh hilang kesadaran dalam beberapa saat,
yang di akibatkan oleh kurangnya oksigen dalam aliran darah.
- · Koma
merupakan
sebuah keadaan di mana seseorang tidak sadarkan diri dalam waktu yang relatif
lama. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada kepala. Selain itu, beberapa
hal lain, seperti riwayat penyakit tertentu dan penggunaan obat atau alkohol
turut meningkatkan risiko dari penyakit ini.
Koma
merupakan suatu kejadian di mana tubuh hilang kesadaran dalam waktu yang lama
yang di akibatkan oleh adanya gangguan pada kepala dan penyakit tertentu.
- · Dehidrasi
adalah
keadaan dimana seseorang invididu yang menjalani puasa mengalami dehidrasi
vaskuler, interstitial atau intra vaskuler (Lynda Jual Carpenito, 2000).
Dehidrasi
adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak
dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003).
Dehidrasi
adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output
yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs.
Syaifuddin, 1992).
Dehidrasi
adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air
dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994)
Dehidrasi
merupakan suatu kejadian yang di akibatkan kurangnya cairan tubuh atau ion
tubuh selama melakukan aktifitas atau berolahraga dan kurangnya masukan cairan
ke dalam tubuh.
- · Hipotermia
adalah
suatu kondisi dimana
mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.[1] Hipotermia juga dapat didefinisikan
sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.[2] Tubuh manusia mampu mengatur suhu
pada zona
termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut,
respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan
kehilangan panas dalam tubuh.
Hipotermia
merupakan kejadian di mana seseorang kehilangan panas dalam tubuh atau suhu
tubuh menurun akibat suhu dingin.
- · Mati suri
dikenal
juga dengan istilah near death experience (NDE), secara ilmiah pengertian
tentang kematian itu sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kematian dapat dibagi menjadi 2 fase,
yaitu: somatic death (Kematian Somatik) dan biological death (Kematian
Biologik). Kematian somatik merupakan fase kematian dimana tidak didapati tanda
tanda kehidupan seperti denyut jantung, gerakan pernafasan, suhu badan yang
menurun dan tidak adanya aktifititas listrik otak pada rekaman EEG. Dalam waktu
2 jam, kematian somatik akan diikuti fase kematian biologik yang ditandai
dengan kematian sel. Kurun waktu 2 jam diantaranya dikenal sebagai fase mati
suri (NDE).
Mendefinisikan
mati ternyata tak kalah sulit dibanding menggali kematian itu sendiri. Arti
mati bukan hanya tidak terasanya hembusan napas atau berhentinya detak jantung.
Dr. Kartini Suryadi, SpAn(K), dari Bagian Anestesi FKUI-RSCM menjelaskan hal
itu sebagai mati klinis. Istilah yang digunakan sebelum Resusitasi Jantung Paru
(RJP) ini masih memungkinkan seseorang “hidup”kembali setelah suatu resusitasi.
Masih ada Istilah-istilah lain seperti mati biologis, mati sosial, dan mati jantung.
Masih ada Istilah-istilah lain seperti mati biologis, mati sosial, dan mati jantung.
Mati
suri merupakan suatu kejadian di mana tubuh,sel,saraf, dan organ tubuh berhenti
bekerja sementara.















